INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL
KD 3.11 Menentukan
indikator keberhasilan tahapan produksi massal
KD 4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan
produksi massal
3.11.1.
Menjelaskan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3.11.2. Menentukan
Indikator keberhasilan tahapan produksi massal
4.11.1. Menyusun
indikator keberhasilan tahapan produksi massal
Produksi massal, juga
dikenal sebagai aliran produksi atau produksi terus-menerus, adalah sistem
produksi dalam jumlah besar dari produk yang standar,
termasuk dan terutama pada lini perakitan.
Bersama-sama dengan pekerjaan produksi dan produksi batch,
itu adalah salah satu dari tiga metode produksi.
Produksi Massal
Produksi masal
adalah nama yang diberikan kepada
sebuah metode memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya yang
rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak berarti dengan
kualitas rendah. Sebaliknya diproduksinya barang dalam jumlah yang besar telah
distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang
dapat digunakan untuk memproduksi barang yang sama.
Produksi terdiri
atas bangunan, peralatan (equipment) dan
perkakas (tools). Disini tahap perencanaan
harus mencakup langkah-langkah kerja dan
perbaikan langkah-langkah tersebut. Kemudian rencana itu dilaksanakan
pada tahap implementasi, dan sekaligus dengan tahap pengendaliannya. Perhatian
utama dari kegiatan-kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat dalam
mencapai target yang direncanakan. Pengadaan (procurement) dan
instalasi peralatan serta perkakas pabrik
itu. Jenis produksi ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam
periode setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur (Ogawa, 1984:2).
Proses Produksi
Seperti yang sudah
dikaji di atas, ada dua jenis proses produksi:
- Yang
pertama yaitu membuat barang atau produk dengan menggunakan mesin serta
peralatan.Hal ini disebut juga produksi.
- Yang
kedua yaitu membuat sarana produksi atau sistem produksi itu sendiri . Hal
ini disebut persiapan berproduksi.
Proses persiapan
produksi terdiri dari kegiatan-kegiatan seperti
perencanaan urutan-urutan proses sebagai berikut:
- Penjadwalan
waktu
- Pemilihan
peralatan
- Pengerjaan
dengan perkakas
- Mobilisasi
personalia
- Pembelian
material
- Pembagian
pekerjaan
Tahap persiapan ini
didahului oleh kegiatan seperti perencanaan dan desain produk yang dihasilkan
oleh kegiatan riset dan pengembangan .
Proses adalah urutan
pelaksanaan ataupun kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin
menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan
suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan
terhadap sifat-sifat dari saut atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
Produksi adalah suatu
kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan
menambah daya guna sebuah benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa. Sedangkan, kegiatan menambah daya guna sebuah benda dengan mengubah sifat
dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Kriteria penting
sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu:
- Kemampuan
menyesuaikan diri
- Produktifitas
- Kepuasan
kerja
- Kemampuan
mendapatkan laba dan pencarian sumber daya.
- Kriteria
Keberhasilan
Kesuksesan wirausaha
disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir
wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam
situasi yang tidak menentu.
Karakteristik berpikir
pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:
- Sangat
bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru
- Mengejar
peluang dengan disiplin yang ketat
- Mengejar
peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan
diri dan organisasi
- Fokus
pada pelaksanaan
- Mengikutsertakan
energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
Ada 8 hal yang membuat
usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:
- Peluang
pasar yang baik.
- Keunggulan
persaingan.
- Kualitas
barang/jasa.
- Inovasi
yang berproses.
- Dasar
budaya perusahaan.
- Menghargai
pelanggan dan pegawai.
- Manajemen
yang berkualitas
- Dukungan
modal yang kuat.
Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari :
- Modal
- Pendapatan
- Volume
Penjualan
- Output
produksi
- Tenaga
Kerja
Indikator keberhasilan
usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk
menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :
- Peningkatan
dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
- Jumlah
produksi
- Jumlah
pelanggan
- Perluasan
usaha
- Perluasan
daerah pemsaran
- Perbaikan
sarana fisik dan
- Pendapatan
usaha
Dapat diketahui bahwa
terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan
usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini
menggunakan pendapat Dwi Riyanti bahwa dimensi keberhasilan
usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau
peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha,
Perluasan daerah pemsaran, Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha
0 Komentar